Cinta itu butaDan juga boleh membutakanMelukakan dan sukar untuk kita lupakanAku cinta padamu hanyalah ungkapanLuahan yang jarang bermakna bila diucapkan.Ini pula cerita cinta sang pujanggaBukan arjuna sita bukan cinta dan ranggaMungkinkah khayalan akal mainan mindaAtau lamaran puitis dengan hasrat yang indahKau selalu di hati tidakku dekatiSentiasa ada mata jahat yang memerhatiTapi ku tak rungsing tidak mungkin rinduKu pusing lihat wajahmu di setiap penjuruSenyuman di kaca kisahmu kubacaPerjuangan kita sama dukamu kurasaAku pasrah sahaja pada Yang EsaDuka di kala malam termimpi-mimpiRindu di kala siang mencari-cariKasih sebenar tidak bertukar tidak sebentarWalau dipisah lautan direnangi geloraDan kadang kala hanyut bagaikan dua arah.Malu sering bersua tapi jarang bersuaraKenapa bercinta jika kesudahannya pasrahKerna bila dilamun indahnya tidak terkataTersimpan hasrat tiada siapa yang mengertiHarapan menggunung sampai penghujung dinantiDipegangkan janji tetap ratu di hatiDengan izin Tuhan kan bersama kapan hari pastiSabarlah menanti kesabaran diujiBerdoa dalam sujud sejadah ditangisiAku pasrah sahaja pada Yang EsaPerjuangan kita tidak bepenghujungJangan tinggal batu bernama tak bepengunjungKesabaran menikam Kau tak pernah bermurungTetap tersenyum walau kesedihan menyelubungBukan rupa parasmu yang jadi ukuranAtau suaramu yang jadi bahan tuturanKu bukan mahu hubungan tapi kejujuranHadiah sepatah darimu satu kesyukuranTapi bila bertentang mata tidak terbentang kataKata apa sahaja…iya tapi tentang apaWajahmu yang cantik manis lagi?Senyuman sepasti mentari timur tiap pagiRealiti sukar diatasi tapi kesudah indahHarus bermula dengan fantasiKu rasa terhoyong-hayang Biar khayalan ku melayang.
|
This entry was posted on 5:35 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 comments: